|

Pemprov Sumut Samakan Bonus PON-Peparnas, NPC: Sejarah!

Ketua National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara Alan Sastra Ginting mengucap terima kasih kepada Gubernur SumutBBobby Afif Nasution yang menyamaratakan bonus atlet PON dengan Peparnas. (foto: bsk) 

INILAHMEDAN - Medan: Ketua National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara Alan Sastra Ginting mengucap terima kasih kepada Gubernur SumutBBobby Afif Nasution yang menyamaratakan bonus atlet PON dengan Peparnas. 

Alan Sastra mengatakan ini merupakan penantian panjang atlet dan pelatih NPC, setelah pemerintah pusat terlebih dahulu menyamakan bonus atlet difabel dan non difabel.

"Terima kasih kepada pak gubernur karena ini sebuah sejarah untuk NPC dan atlet-atlet difabel karena setelah Peparnas ketiga kali baru doa kita dikabulkan untuk kesetaraan. Harapannya, ini perhatian Pemerintah Provinsi Sumut terus berlanjut karena atlet kita juga prestasinya sangat membanggakan," kata Alan Sastra pada acara pemberian bonus/tali asih bagi atlet dan pelatih peraih medali di PON-Peparnas 2024 di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Selasa (25/03/2025).

Dikatakan Alan, pihaknya juga mengapresiasi kebijakan Gubernur Bobby yang akhirnya memutuskan agar beban pajak bonus ditanggung pemerintah provinsi. Itu berarti atlet dan pelatih menerima tali asih full tanpa ada potongan pajak.

"Insya Allah, kalau hari ini kita menginput data-datanya ini dikejar, mudah-mudahan nanti sebelum lebaran disalurkan kepada atlet dan pelatih. Kita menyesuaikan apa yang didapat atlet PON," ujarnya.

Apresiasi juga dikatakan atlet para angkat berat NPC Sumut, Nurtani Purba yang meraih medali emas di PON 2024 Solo, Jawa Tengah. Nurtani mengucap syukur atas putusan Gubernir yang meminta kepada BPKAD dan Plt Sekda Sumut untuk menyamakan jumlah besaran bonus atlet PON dengan Peparnas.

"Alhamdulillah, kami mengucap terima kasih sebesar-besarnya kepada pak Bobby karena inilah yang kami nanti sejak dulu. Ini pasti menjadi motivasi tambahan bagi kita untuk bisa meraih prestasi lebih baik di event selanjutnya demi nama harum daerah Sumut," ucap Nurtani.

Selain pengurus dan atlet, apresiasi juga dikatakan asisten pelatih para atletik NPC Sumut, Endang Sari Sitorus. Mantan atlet nasional ini pun mengaku putusan itu sangat membuat motivasi mereka bertambah, terutama untuk meningkatkan prestasi di berbagai multi event olahraga nasional maupun internasional.

"Putusan pak gubernur (Bobby) tadi membuat kami semakin termotivasi dan bersyukur ya bang. Apalagi, perjuangan kami (NPC) di Peparnas dengan PON sama-sama berjuang demi nama harum Provinsi," kata Endang.

Sebelumnya, penyamarataan bonus (tali asih) atlet dan pelatih Sumut peraih medali di Peparnas 2024 muncul atas kegelisahan salah satu atlet angkat berat NPC Sumut, Tambi Sibarani. Peraih emas di Peparnas 2024 tersebut, mengeluhkan pemerataan bonus atlet difabel dengan non difabel yang justru sudah diterapkan oleh pemerintah pusat, saat kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Sebenarnya, salah kami orang-orang NPC ini apa sih pak? Sejak 2016, di Sumut belum ada kesamaan bonus atlet NPC dengan atlet lain (PON). Padahal di pusat sudah menyamaratakan, bahkan beberapa provinsi juga," kata Tambi.

Atas curhatan itu, Mantan Wali Kota Medan ini lantas merespon dengan cepat. Bobby langsung meminta Plt Sekda, BPKAD, dan Disporasu untuk menyamaratakan bonus atlet peraih medali di PON dan Peparnas.

"Mau disamakan? Ya sudah, ditambain dan disamain ya pak Sekda dan BPKAD dengan bonus PON," ucap Bobby disambut riuh dan tepuk tangan semua atlet dan pelatih.

Bobby mengaku tidak mengetahui pasti alasan bonus atlet dan pelatih PON dan Peparnas berbeda. Bobby pun meminta setiap putusan harusnya dikomunikasikan dengan baik oleh Gubernur ataupun Wakil Gubernur.

"Inilah akibatnya kalau sejak awal tidak ada koordinasi dengan pimpinan. Saya, sebagai orang baru di sini (Gubsu) harusnya diinformasikan. Jadi, hal-hal yang seperti ini tidak terjadi lagi," ujarnya.

Selain itu, Bobby juga memastikan pajak bonus tidak jadi ditanggung oleh atlet dan pelatih. Melainkan, ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah provinsi.

"Saya tidak akan menyalahkan gubernur sebelumnya karena saat ini saya adalah gubernurnya. Maka, ini menjadi tanggung jawab saya. Jadi, pajak itu tetap harus dibayar, tapi bukan atlet dan pelatih yang menanggung. Melainkan pemerintah provinsi," kata Bobby.

Semula, bonus yang diberikan pemerintah provinsi Sumut kepada atlet peraih medali emas individu di Peparnas 2024 adalah Rp150 juta. Sedangkan perak Rp85 juta dan perunggu Rp50 juta.

Setelah kebijakan Bobby, akhirnya bonus atlet NPC disamakan dengan atlet PON, yakni medali emas Rp250 juta, medali perak Rp125 juta, dan perunggu Rp75 juta.

Begitu juga dengan bonus pelatih, medali emas mendapat Rp100 juta, perak Rp75 juta, dan perunggu Rp50 juta.(imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini