|

Akhirnya Ikut SNBP, Pelajar MAN 2 Model Medan Sampaikan Terima Kasih ke Presiden dan Wamenag

Pelajar MAN 2 Model Medan menyampaikan ucapan Terima kasih kepada Presiden Prabowo melalui Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Romo KH Raden Muhammad Syafii sehingga ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN), kemarin.(foto: bsk) 

INILAHMEDAN - Medan: Pelajar MAN 2 Model Medan menyampaikan ucapan Terima kasih kepada Presiden Prabowo melalui Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Romo KH Raden Muhammad Syafii sehingga ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN), kemarin. 

Sebelumnya, ratusan pelajar terancam tidak bisa mengikuti SNBP lantaran pihak sekolah gagal melakukan penginputan nilai rapor siswa ke dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sampai batas waktu yang ditentukan. 

Kegagalan ini sempat berdampak reaksi dari ratusan pelajar dan menggelar unjuk rasa di sekolahnya. PDSS adalah sistem yang dikembangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengumpulkan, mengelola, dan memvalidasi data sekolah serta siswa dalam rangka seleksi penerimaan mahasiswa baru di PTN.

Akhirnya polemik itu terselesaikan berkat proaktif Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo KH Raden Muhammad Syafii yang ditemui pihak sekolah di Jakarta. 

Wamenag saat itu juga berkunjung ke kantor Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti) Satryo Soemantri Brodjonegoro, Jumat (07/02/2025). 

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumut Erwin Pinayungan Dasopang mengatakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mengumumkan bahwa Panitia SNPMB memberikan perpanjangan waktu finalisasi penginputan PDSS untuk ikuti SNBP.

"Akhirnya Operator MAN 2 Model Medan yang menginput data siswa  di PDSS menyelesaikan penginputan dalam kurun waktu 9 jam," kata Erwin. 

Kepala MAN 2 Model Medan Wuri Tamtama Abdi menjelaskan kronologis terjadinya permasalahan keterlambatan dalam penginputan data siswa ke PDSS karena MAN 2 Medan memakai Kurikulum Merdeka, gangguan koneksi jaringan serta adanya human error.(imc/bsk) 


Komentar

Berita Terkini