Ketua Umum Percasi Sumut Eddy Keleng Ate Berutu. (foto: dok) |
INILAHMEDAN - Medan: Catur merupakan salah satu kegiatan yang populer di tengah masyarakat yang dapat dilakukan siapa pun dari segala usia, di mana saja, kapan saja, tanpa membutuhkan modal yang besar.
Bagi sebagian orang, catur menjadi salah satu pilihan olahraga yang mampu memberikan prestasi yang membanggakan baik tingkat nasional maupun internasional.
Di Sumatera Utara, olahraga catur cukup merakyat. Bahkan, banyak pecatur Sumut meraih prestasi membanggakan. Sebut saja Johanes Simbolon yang meraih medali emas PON Kaltim tahun 2008. Terakhir, pecatur Sumut meraih medali perak pada PON XXI Aceh-Sumut, September 2024.
Hasil yang dicapai pada PON XXI Aceh-Sumut menjadi kesenangan tersendiri karena Sumut telah puasa selama 16 tahun.
"Kita bersyukur sudah melewati 2024 dengan baik. Paling tidak PON kita lancar dan catur Sumut ada peningkatan pencapaian walau kami tim pengurus baru bekerja beberapa bulan," kata Ketua Umum Percasi Sumut Eddy Keleng Ate Berutu menjawab media seputar program pembinaan Percasi di tahun 2025, Kamis (09/01/2025)
Didampingi Hakrin JT Marbun, Eddy Berutu menyebutkan, pada 2025 ini menjadi tonggak baru bagi Percasi Sumut. Pengprov Percasi Sumut melakukan pemantapan pembinaan dengan memacu pembinaan mulai dari daerah. Percasi Sumut bertekad menggairahkan daerah dimulai dari pemantapan kepengurusan dan program kerja masing-masing.
"Kita masih perlu memantapkan program 2025, di bulan Januari ini kita pengurus inti akan sisir program prioritas yang sudah ada untuk dilakukan penajaman," katanya.
Percasi Sumut, katanya, berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembinaan atlet serta penyelenggaraan turnamen seperti menggelar catur bulanan yang menjadi agenda rutin.
Kemudian, Percasi Sumut melaksanakan kepelatihan pelatih, wasit dan lainnya.
Seperti diketahui, Sumatera Utara dikenal memiliki potensi besar dalam mencetak atlet-atlet catur yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
Untuk itu Eddy mengajak agar seluruh pengurus provinsi hingga daerah untuk menyamakan persepsi dalam penyusunan dan pelaksanaan program, sehingga bisa menjalankan organisasi dengan baik.
Bidang pembinaan prestasi harus dimulai dari sejak dini, mulai tingkat SD, SMP, SMA/SMK secara berjenjang dengan membentuk klub catur di setiap kabupaten, kota, provinsi dan lainnya.
Demikian juga bidang organisasi yang merupakan sentral system data base guna memastikan berjalannya fungsi roda organisasi yang baik.(imc/bsk)