warga memenuhi gudang oplosan BBM yang telah ditinggal para pekerja. (foto : dok)
INILAHMEDAN - Langkat : Akibat maraknya kegiatan pengoplosan BBM, warga Dusun Sukajadi, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat dan sekitarnya, melakukan aksi demo atas kegiatan illegal tersebut.
Dan warga mengkhawatirkan bahwa kegiatan oplos BBM itu bakal mengakibatkan terulangnya kembali kebakaran besar yang pernah terjadi beberapa tahun silam.
Makanya, warga langsung mendatangi gudang dipinggir jalan lintas Binjai-Stabat menuju Aceh tersebut pada Senin sore,(11/11/2024).
sejumlah drigen, tong dan tangki tempat pengoplosan BBM. (foto : dok) |
Aksi massa yang sempat membuat macet jalan lintas antar provinsi itu juga menimbulkan kerumunan warga hingga mengundang 2 Wakil Rakyat di DPRD Langkat, yakni Syamsul Rizal (FPAN) dan Edi Wijaya(F-NASDEM) yang berbaur bersama warga. Tak lama kemudian tiba pula petugas dari Polres Langkat dipimpin Budianto.
Warga diimbau untuk tidak melakukan anarki dan bersama-sama dengan petugas memasuki areal gudang yang sudah ditinggalkan oleh sejumlah pekerjanya.
Puluhan pekerja yang mendengar suara massa, langsung berhamburan menyelamatkan diri ke belakang gudang yang merupakan perladangan dan kediaman warga.
Di gudang ditemukan 2 unit colt diesel yang memuat minyak oplosan solar serta premium sekitar 120 drum isi 35 liter siap untuk diedarkan. Juga ditemukan menara dan tong penimbunan solar dan premium (Pertalite) yang ditinggalkan begitu saja oleh para pekerjanya.
" Semuanya sudah kita saksikan bersama-sama, sekarang biarkan bapak-bapak aparat kepolisian menjalankan tugasnya", ujar Syamsul Rizal dan Edy Wijaya.
Budianto yang berada dilapangan kemudian meminta warga untuk ikut mengamankan 4 ton BBM, solar dan premium tadi menuju ke Polres Langkat.
" Mari bapak-bapak tolong setirkan mobilnya untuk diamankan ke Polres," imbuhnya sembari meminta warga lainnya membubarkan diri.
Selanjutnya aparat kepolisian yang melakukan pengusutan secara mendalam terhadap kegiatan ilegal BBM Subsidi dimaksud.
Namun, dalam aksi warga itu tidak ditemukan yang disebut bertanggung jawab dalam kegiatan pengoplosan minyak solar dan premium dengan minyak pertalite konden Aceh itu, seperti Rd sebagai pendana/pemilik gudang, Zl sebagai penyedia bahan solar/pertalite oplos dari Aceh dan An yang menjadi juru bicara kegiatan pengoplosan digudang.
Budianto yang dihubungi wartawan untuk konfirmasi lebih lanjut menganjurkan agar menghubungi pimpinannya saja di Polres Langkat.
" Bapak ke Polres saja ya, kita masih mengumpulkan temuan dilapangan ini, juga mencoba menenangkan warga," ujarnya.
Lalu, 2 unit Colt Diesel bermuatan ratusan BBM terlihat dibawa aparat kepolisian ke Polres Langkat. Kini kasus tersebut ditangani Polres Langkat guna proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut sesuai perundang-undangan yang berlaku. (imc/joey)