|

Kesiapan Pengamanan Pilkada, Korbrimob Gelar Apel Pasukan

Karorenminops Korbrimob Brigjen Rudi. (foto : dok) 

INILAHMEDAN
- Jakarta : Guna pengamanan Pemilu, Pilkada dan Harkamtibmas, Korbrimob Polri menggelar Apel Pasukan di Lapangan Nagara Janottama Satuan Latihan Brimob Korbrimob Polri pada Rabu (25/09/2024).

Apel tersebut dipimpin oleh Karorenminops Korbrimob Polri Brigjen Rudy Harianto dan dihadiri Danpas Pelopor Korbrimob Polri Brigjen Waris Agono, Danpas Gegana Korbrimob Polri Brigjen Reza Arief Dewanto dan Para Pejabat Utama Korbrimob Polri.

Korbrimob Polri menyiapkan sebanyak 4.019 Personil terdiri dari 601 Personil Operasi Mantab Brata, 500 Personil Operasi Mantab Praja, 2.122 Personil Power On Hand Kapolri dan 796 Personil Aman Nusa.

Karorenminops Korbrimob menyampaikan sambutan Dankorbrimob Polri Komjen Imam Widodo, bahwa Apel Gelar Pasukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personil, peralatan, kendaraan dan sarana prasarana demi terciptanya keamanan, kelancaran dan ketertiban pada setiap tahapan Pemilu, Pilkada serta Harkamtibmas. 

para personil Korbrimob. (foto : dok) 

" Korbrimob Polri memiliki tanggungjawab besar dalam memastikan bahwa rangkaian Pemilu dan Pilkada dapat berjalan dengan aman, tertib dan bebas dari gangguan keamanan dengan melakukan deteksi dini potensi konflik serta mengambil langkah-langkah preventif dan bersinergisitas antar instansi untuk memperkuat pengamanan dan mencegah terjadinya gangguan nyata," tuturnya. 

" Polri harus bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis. Kita juga harus bisa membaca situasi politik agar selalu siap mengantisipasi segala potensi gangguan keamanan yang akan terjadi dan menentukan pola tindak yang efektif dan efesien dalam mewujudkan Harkamtibmas," tambahnya. 

Sementara, Danpas Pelopor Korbrimob Polri selaku Kasatgas Tindak OMB mengatakan bahwa Korbrimob Polri telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi jika terjadi Ancaman.

" Kami memprediksi adanya ancaman diantaranya konflik sosial berupa unjuk rasa. Kemudian memasuki pertengahan Oktober akan terjadi perubahan musim, dari musim kemarau menjadi penghujan sehingga sering terjadi bencana banjir dan sebagainya, untuk itu kita juga menyiapkan Subsatgas SAR," imbuhnya. 

" Apabila terjadi aksi massa yang Anarkis maka Detasemen Anti Anarkis akan kita turunkan untuk melakukan penindakan terhadap para pelaku anarkis sampai situasi bisa dikendalikan, setelah itu kita akan melakukan pemulihan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan instansi hingga situasi dapat berjalan normal," pungkasnya. (imc/joey) 




Komentar

Berita Terkini