|

Terbilang Muda Dan Baru 2 Tahun di MIND ID, Ilhamsyah Jabat Direktur PT Inalum

Dirut PT Inalum Ilhamsyah Mahendra. (foto : dok)

INILAHMEDAN
- Batubara : Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan perombakan posisi dijajaran direksi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Dikutip dari Tribun-Medan.com, Selasa (23/07/2024), penggantian direksi Inalum itu masuk dalam agenda RUPST 2023 yang digelar Inalum, baru-baru ini. 

Posisi Direktur Utama Inalum yang sebelumnya ditempati oleh Danny Praditya, kini diisi oleh Ilhamsyah Mahendra.

Danny Praditya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dugaan korupsi jual beli gas di PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Diketahui, sebelum menjadi Dirut Inalum pada 2023, Danny menjabat sebagai Direktur Komersial PGN.

" Setelah RUPST Inalum dilaksanakan, pemegang saham juga membacakan keputusan para pemegang saham tentang susunan pengurus," tulis keterangan resmi Inalum pada Rabu (17/07/2024). 

Adapun susunan direksi dan komisaris PT Inalum saat ini: Dewan Direksi, Direktur Utama: Ilhamsyah Mahendra. Direktur Keuangan: Devi Pradnya Paramita. Direktur Operasi: Ivan Emirsyam. Direktur Strategic Support & Human Capital: Benny Alexander FD Wiwoho. Direktur Pengembangan Usaha: Melati Sarnita. 

Lalu, Dewan Komisaris, Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Jhoni Ginting. Komisaris Independen: Hari Soebagijo. Komisaris Independen: Martuani Sormin. Komisaris: Ahmad Erani Yustika. Komisaris: Indra Simarta. 

Berikut sosok profil Ilhamsyah Mahendra Direktur Utama (Dirut) PT Inalum yang baru. 

Ilhamsyah kelahiran pada 1988 yang baru berusia 36 tahun saat ini. Dari data pendidikan tinggi, dia merupakan lulusan Sarjana Teknik Industri Universitas Trisakti.

Ilhamsyah Mahendra terdaftar masuk pada 2006 dan lulus pada 2010. Sementara di laman linkedin pribadinya, ia pernah magang sebagai Planning Production Inventory Control, Boarding Bridge Business Unit di PT Bukaka Teknik Utama, selama 6 bulan sejak Juli hingga Desember 2009.

Lulus dari Trisakti, Ilhamsyah melanjutkan pendidikan ke jenjang magister pada Universitas Glasgow Caledonian. Dan mengambil program studi logistik, material, supply chain management pada 2011-2012.

Usai menyelesaikan gelar magisternya, Ilhamsyah Mahendra mulai bekerja di PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) selama lima bulan.

Di sana dia menjabat sebagai Supply Chain Specialist periode Oktober 2012 sampai Februari 2013. Kemudian melanjutkan karirnya di Danone, selama dua tahun tiga bulan.

Ilhamsyah bertugas sebagai Supply Chain Logistic Performance & Projects periode Maret 2013-Mei 2015.

Setelah itu, Ilhamsyah meniti karir di Unilever sebagai Assistant Manager Logistic Procurement & Project South East Asia & Australia periode Juni 2015-November 2016.

Dia lalu menjabat sebagai Strategic Procurement Manager di Pos Logistics Indonesia pada Desember 2016 hingga September 2017.

Selanjutnya mengisi jabatan sebagai General Manager Supply Chain and Logistic pada PT Surabaya Industrial Estate Rungkut periode Oktober 2017 sampai Desember 2018.

Dari laman LinkedIn-nya tersebut, Ilhamsyah kemudian bekerja di PT Semen Indonesia Logistik (SILOG) selama tiga tahun sepuluh bulan.

Ketika menjadi bagian SILOG, Ilhamsyah menempati jabatan Director of Business and Operation selama 2019 dan mengalami kenaikan jabatan sebagai Presiden Director sejak akhir 2019 hingga Oktober 2022.

Lalu, melanjutkan karirnya di MIND ID dalam rentang waktu Oktober 2022 sampai Februari 2024. Dia mengemban tugas sebagai Senior Vice President-Head of Commercial Strategy serta Senior Vice President-Head of Program and Project Management.

Jabatan terakhir Ilhamsyah sebelum ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Inalum adalah sebagai Presiden Direktur PT Sinergi Mitra Lestari sejak Februari 2024.

Sebagai catatan, sepanjang 2023, Inalum telah memproduksi sedikitnya 215.130 ton aluminium.

Inalum juga mencatatkan peningkatan kinerja yang signifikan dengan membukukan pertumbuhan laba bersih yang melampaui target RKAP 2023.

Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende menyatakan, perolehan kinerja tahun buku 2023 tetap agile pada tren yang positif dan diharapkan mampu mendukung penciptaan nilai tambah lebih baik pada industri pertambangan Indonesia melalui beberapa aksi korporasi yang sedang dilakukan.

Dalam RUPST, Inalum juga memaparkan beberapa proyek strategis untuk meningkatkan kapasitas produksi aluminium nasional, antara lain; Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah. 

Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan meningkatkan kapasitas produksi pada tahun 2024-2025 dan Proyek Diversifikasi Aluminium Remelt IAA.  (imc/***)



Komentar

Berita Terkini