Novida, pemeran utama sosok Cinta dalam Film Mutiara Dari Toba yang terkenal pada 2013.(foto: rel) |
INILAHMEDAN - Medan: Publik lebih mengenalnya sebagai sosok 'Cinta' yang fenomenal dalam perannya. Anggapan ini tidak salah, karena Novida memang pernah memerankan tokoh tersebut dalam Film Mutiara Dari Toba yang terkenal pada 2013.
Saat itu, Novida yang beradu akting dengan aktor dan aktris Anggie Rahma Ulfha, Rimbun Nadeak, Amelia Siregar, Robby, Daniel dan Frisna Panjaitan banyak menyita perhatian pecinta film lokal.
Bahkan saat tayang perdana, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan saat itu, Rahudman dan Eldin bersama pejabat utama Pemko Medan menyaksikannya bersama warga Medan.
Sepuluh tahun berlalu. Kini sosok Cinta yang telah memiliki tiga buah hatinya tersebut aktif di wirausaha yang dirintis dalam penjualan bursa sepeda motor di kawasan Jalan Bukit Barisan 1 No 36.
Teranyar ia terjun dalam dunia politik. Dia memilih bergabung ke Golkar, yang merupakan rumah besar bagi dirinya. Bahkan Ketua DPD Golkar Kota Medan M Rahmaddian Syah melalui Ketua PK Partai Golkar Medan Timur Ammar Zulfiqar Hajar mempercayakan sosok cinta untuk memimpin Partai Golkar di Kelurahan Glugur Darat II.
Saat bincang-bincang, Novida atau lebih akrab dipanggil Kak Nofi ini menuturkan tekadnya terjun dalam dunia politik.
Ia bercerita, awalnya tidak pernah terpikir untuk bergabung dalam dunia politik, hal sama saat dia memeran sebagai sosok Cinta dalam Film Mutiara Dari Toba.
Ini bermula dari kerabat ayahnya mengajak bergabung dalam organisasi politik. Setelah pertimbangan yang matang, dia memutuskan bergabung. Tujuan hanya ingin mencerdaskan para generasi milenial dalam menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara.
Ketika dia diamanahkan langsung oleh Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Medan timur Ammar Zulfiqar Hajar bukan tidak memiliki alasan menerima amanah ini. Sosok beliau yang muda penuh semangat dan apa adanya membuatnya termotivasi, yakin dan mempercayai sosok Bung Ammar bisa membuat perubahan di dunia politik.
"Artinya, kita bergabung dalam dunia politik itu bermanfaat bagi orang banyak. Jadi bukan hanya sekadar membuat foto lalu kemudian dipajang, itu buat apa?" katanya.
Alumni Fakultas Hukum UMSU ini masuk ke dalam dunia politik banyak belajar dari para pendahulu yang mumpuni dalam politik.
"Di sini kita sama-sama belajar dan berdiskusi," ucapnya lagi.
Ditanya soal membagi waktu, sebagai ibu dan wirausaha, dia terus belajar sehingga bisa memberikan perhatian khusus kepada ketiga buah hatinya.
"Jadi itu tidak masalah semua bisa dilaksanakan dan mendapatkan dukungan keluarga," katanya.
Menjadi artis, wirausaha, dan kini dalam dunia politik, apa itu merupakan bagian impian sewaktu kecil?
Lagi-lagi wanita muda ini tersenyum. "Cita-cita saya ketika itu bagaimana saya bisa bermanfaat untuk orang banyak. Udah itu saja cita-cita saya, dan saya tidak pernah tahu dalam bidang apa," ujarnya.
Dikatakannya, ayahnya tidak pernah mengarahkannya untuk menjadi apa. Menurut dia, ayahnya cukup demokratis dalam keluarga.
"Beliau hanya mengatakan, pilihan ada di kamu. Dia tidak pernah menentukan anaknya agar jadi seniman, anaknya jadi ini atau itu, tidak. Artinya, silakan saja kamu berkreasi berdasarkan kemampuan masing-masing," tuturnya.(imc/rel)