PT PLN (Persero) UP3 Sibolga menggelar Forum Keselamatan Ketenagalistrikan bersama stakeholder di Gedung Nasional Sibolga, pada Jumat (25/11/2022).(foto: riz) |
INILAHMEDAN - Sibolga: PT PLN (Persero) UP3 Sibolga menggelar Forum Keselamatan Ketenagalistrikan bersama stakeholder di Gedung Nasional Sibolga, pada Jumat (25/11/2022).
Manajer PT PLN (Persero) UP3 Sibolga,m Darwin Simanjuntak mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sekaligus mensosialisasikan agar bagaimana listrik dapat aman.
Darwin mengungkapkan, tercatat sebanyak 200 lebih kejadian di Indonesia meninggal dunia akibat tersengat listrik dan akibat ketidaktahuan dalam menangani listrik.
Dari banyaknya kejadian tersebut, pihaknya berharap masyarakat yang beraktifitas dan bekerja dekat dengan jaringan listrik agar dapat berhati-hati. Kepada pemerintah di kedua daerah, pihaknya juga berharap agar informasi keselamatan kerja terkait kelistrikan ini dapat disampaikan hingga ke level terkecil di masyarakat.
"Misalnya agar jika ada pohon dekat jaringan listrik agar kami yang bersihkan, berikan kami ijin. Karena banyak juga kejadian, kemarin pun ada warga yang motong pohon Mangga, tidak sampai putus, dan karena ketidaktahuannya, warga tersebut akhirnya meninggal dunia," ujar Darwin.
Dalam kesiapan pihaknya dalam hal kelistrikan di wilayah yang ditangani dan terdapat sebanyak 305.750 ribu pelanggan di seluruh daerah yang di wilayahi oleh PLN UP3 Sibolga.
"Di wilayah UP3 Sibolga, pasokan listrik disuplai sebanyak 7 Gardu Induk (GI), yakni GI Tarutung, Labuan Angin, Sibolga, Porsea, Sarulla, Dolok Sanggul dan Siborong-borong," sebutnya.
Tidak itu saja, Darwin juga mengungkapkan dukungan personil sebanyak 355 orang yang dimiliki UP3 Sibolga. Kemudian memiliki sejumlah sarana pendukung, di antaranya kendaraan roda 4 sebanyak 12 unit, 7 ULP, 27 posko jaga, roda 2 sebanyak 27 unit, genset 5,5 KW 10 unit, gengset 72 KVA 5 Unit dan UBG (Unit Gardu Bergerak) 250 KVA sebanyak 2 unit.
"PLN akan selalu siap, dan akan lebih siap ketika momen-momen hari besar. Kami (PLN-red) tidak mengenal waktu, tidak mengenal lelah dan tidak mengenal acara apapun, dan yang pasti siap menghadapi Natal dan Tahun Baru," tegas Darwin.
Sementara itu, Asisten II Pemko Sibolga, Hendra Darmalius menyebutkan bahwa tak jarang ditemukan perusahaan memiliki sarana yang mempergunakan tenaga listrik dan karena penggunaan yang tak sesuai standar, akhirnya menimbulkan korban.
Karena itu, Kata Hendra, pemahaman terkait K3 sangat penting untuk diketahui oleh stakeholder dan masyarakat. Jika memungkinkan, sosialisasi yang dilakukan PLN tersebut bisa berlanjut hingga ke level kecamatan dan masyarakat.
"Kami mengapresiasi PLN UP3 Sibolga yang telah menggelar acara edukasi K3 ini, dan semoga PLN terus mengedukasi masyarakat karena hampir semua masyarakat menggunakan listrik dan semoga PLN UP3 Sibolga terus memberikan pelayanan terbaik," ucapnya.
Kemudian, sambutan juga disampaikan para perwakilan stakeholder lainnya, baik Polres Tapteng, Polres Sibolga, perwakilan Danrem 023/ Kawal Samudra dan Danlanal Sibolga.
Para stakeholder mengaku mengapresiasi forum tersebut karena sangat penting sebagai acuan keselamatan dalam hal kelistrikan tidak saja bagi stakeholder, tapi juga masyarakat.
Di sisi lain, PJ KT3L dan K PLN UP3 Sibolga, Jerry Hutabarat, menjelaskan tentang standar keselamatan kerja terkait kelistrikan yang ditandai dengan penandatanganan komitmen keselamatan ketenagalistrikan bersama stakeholder Tahun 2022.
Dalam menjalankan keselamatan kerja, kata Jerry, PLN menerapkan berbagai tata aturan dan mekanisme terukur.
"Terdapat berbagai potensi bahaya listrik, di antaranya aktifitas alat berat, layangan, aktifitas pesta, bahaya instalasi, keberadaan pohon, cuaca buruk dan beragam aktifitas masyarakat lain yang sangat dekat dengan kabel listrik. Dan ingat, agar menjaga jarak aman sejauh 3 meter dari jaringan listrik," kata Jerry.
Selain itu, Jerry juga menerangkan mengenai aksi sosialisasi tentang keselamatan listrik yang dilakukan oleh PLN, baik sosialisasi dan edukasi langsung ke masyarakat, perusahaan ataupun pemanfaatan whatsapp grup dan media sosial.
"Kita terus melakukan sosialisasi bahaya listrik, agar tidak ada lagi kejadian," jelasnya.
Kemudian, pihaknya juga memaparkan terkait standar instalasi. Pelaksanaan instalasi, kata Jerry, mensyaratkan hal-hal penting, misalnya SLO, bahaya levering dan pelanggaran terkait pencurian listrik.
"Penjelasan terkait penyebab padamnya listrik yang disebabkan 2 hal, yakni terencana dan tidak terencana. Tidak terencana, bisa disebabkan cuaca, pohon jatuh dan gangguan hewan, sutet roboh, dan bencana alam. Untuk yang terencana, disebabkan aktifitas pemeliharaan sarana kelistrikan," papar Jerry. (imc/riz)