Soekirman Tetapkan Ibus Sebagai Kampung Budaya Jawa
INILAHMEDAN - Serdangbedagai: Bupati Serdangbedagai Soekirman menetapkan Dusun IX Kampung Ibus, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Serdangbedagai (Sergai) sebagai Kampung Budaya Jawa, Kamis (14/11/2019).
Penetapan itu merujuk kepada Surat Keputusan Bupati Serdangbedagai Nomor 336/18.26 tahun 2018 Tentang Penetapan Lokasi Kampung Budaya. Acara penetapan Kampung Ibus sebagai kampung budaya ditandai dengan penandatangan batu prasasti yang dilakukan Soekirman.
Soekirman mengatakan, pelestarian budaya Jawa menjadikan suatu hal yang sangat penting karena sebagian masyarakat dewasa ini mulai memandang budaya bangsa lain lebih menarik dan lebih hebat dari budaya bangsa sendiri.
“Kemajuan globalisasi dan kehidupan modern memudarkan kecintaan terhadap budaya lokal. Ini menjadi tantangan bagi kita untuk mencari cara mengembalikan rasa hormat dan cinta terhadap budaya sendiri,” katanya.
Ia menjelaskan, penetapan Kampung Budaya Jawa agar masyarakat tetap melestarikan budaya Jawa yang telah dipegang teguh untuk menciptakan sikap kepribadian, gaya serta prilaku orang Jawa yang menjadi sosok yang simpati, halus, santun, fleksibel dan menyukai keharmonisan.
“Dengan ditetapkannya sebagai Kampung Budaya Jawa, nantinya Kampung Ibus dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata tani dan desa budaya yang tentunya memiliki nilai ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Soekirman.
Soekirman berharap, masyarakat kampung Ibus agar tetap menjaga adat istiadat, melestarikan budaya adat Jawa, menjaga kebersihan dan membangun sarana untuk menarik wisatawan.
Sebelumnya, sesepuh masyarakat Jawa Kampung Ibus, Misnan, mengucapkan terimakasih kepada Bupati Soekirman atas ditunjuknya kampung mereka sebagai Kampung Budaya Jawa di Sergai.
Dikatakannya, Kampung Ibus pertama sekali dibuka orang Jawa yang datang ke daerah itu pada tahun 1918 silam. Sejak saat itu, mereka konsisten melestarikan adat istiadat dan budaya leluhur mereka. Hal itu secara turun temurun mereka lakukan dari generasi ke generasi hingga masa sekarang.(imc/yuka)