Miris, Kecilnya Upah Pekerja Pengupas Kulit Kelapa di Asahan
INILAHMEDAN - Asahan: Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung menyampaikan rasa prihatin atas kondisi kaum ibu yang diberi upah sangat murah untuk hasil mengoncek atau mengupas kulit kelapa di Asahan dan Tanjungbalai.
"Dalam undang-undang, mereka ini seharusnya diberikan haknya yang sesuai. Karena kalau melihat UMR saja itu sudah Rp2 jutaan. Tetapi ini jauh di bawahnya, ratusan ribu per bulan mereka dapat," ujar Nurhajizah saat mengunjungi sejumlah lokasi kegiatan mengoncek para ibu di kampung pedalaman Kabupaten Asahan dan Kota Tanjungbalai di sela-sela kegiatan Safari Ramadan di daerah itu, Senin (04/06/2018).
Dari tinjauan Nurhajizah di kawasan pinggir laut di dua daerah tersebut, warga dibayar sebesar Rp250 - Rp300 untuk setiap kilogram buah kelapa yang telah dibersihkan kulit arinya untuk diproses menjadi santan bubuk atau santan kemasan. Dalam istilah masyarakat kegiatan dimaksud dinamai dengan aktivitas mengoncek.
"Karena itu kami mengimbau kepada kepala daerah setempat agar memperhatikan nasib warga yang seperti ini," sebut Nurhajizah didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provsu Nurlela dan Kabiro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Ilyas Sitorus.
Di sana Nurhajizah memberikan bantuan berupa sarung tangan untuk digunakan sebagai pelindung agar terhindar dari pisau koncek yang digunakan untuk mengupas kulit (ari) kelapa.
"Ini dulu yang bisa kami berikan bantuan. Tetap semangat. Satu pesan saya ibu, jangan sampai anak kita tidak sekolah. Sekarang sekolah itu gratis, kalau ada yang tidak sanggup, minta sama bupati atau wali kotanya. Karena saya juga dari keluarga yang hidupnya pas-pasan, tetapi harus sekolah hingga sampai seperti ini," ungkapnya. (imc/bsk)