Sarah Agnetika Sihotang (kiri). (foto: ist) |
INILAHMEDAN - Medan: Berwirausaha di usia muda. Ini yang tengah digeluti Sarah Agnetika Sihotang. Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, mahasiswi cantik ini tergolong kinclong dalam mengelola bisnis kulinernya. Bagaimana dia memulainya?
"Awalnya cuma coba-coba aja sih," kata Sarah yang menjadi pembicara pada Talkshow Inspirative dengan tema 'Be Inspiring Women For Better Future' yang digelar Fakultas MIFA Universitas Sumatera Utara (USU) di aula fakultas itu, Kamis (01/03/2018).
Sebagai pendatang baru di bisnis kuliner, Sarah menceritakan, usaha Crunchy Banana Medan dimulainya berdasarkan keinginannya untuk lebih mandiri selain dan rasa penasarannya untuk berwirausaha.
"Pemasarannya saya mulai kepada teman-teman kampus. Pisang goreng yang saya kemas dengan variasi rasa saya bagi-bagikan," kenang mahasiswi semester 6 Fakultas Hukum USU ini.
Berangkat dari sana, produk pisang olahan Sarah mulai diminati. "Banyak teman yang mulai pesan," kata putri anggota DPRD Medan Dame Duma Sari Hutagalung dari Partai Gerindra Kota Medan, ini.
Order pun terus berdatangan. Penjualan meningkat. Tapi Sarah tak lekas berpuas diri. Dia terus berinovasi dalam membuat varian-varian rasa dari kuliner pisang goreng yang digelutinya dengan kemasan yang semenarik mungkin.
"Produk kampung tapi rasa modern dengan varian rasa," katanya tertawa.
Dalam mengembangkan sayap bisnisnya dan menjangkau pelanggan lebih banyak lagi, Sarah memanfaatkan aplikasi media sosial dan media online meski harus mengeluarkan sedikit kocek untuk memasang iklan. Produk makanan olahan Sarah mendapat respon yang sangat positif dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Pelanggan yang memesan semakin bertambah. Setiap hari mencapai 700 pcs," katanya.
Selain memasarkan produk di media sosial, Sarah akhirnya membuka toko di kawasan Jalan Kapten Muslim. Lantaran produk kulinernya mulai diminati banyak orang, Sarah mulai merekrut tenaga kerja berjumlah 9 orang. Penjualan yang terus meningkat, Sarah mengimbanginya dengan mengatur kecepatan dalam membuat pesanan.
"Kadang-kadang saya kesulitan memperoleh bahan baku pisang karena banyak pesanan," bebernya.
Kesuksesan Sarah di bidang kuliner, tentu saja menjadi inspirasi banyak orang yang memang ingin terjun di bidang kewirausahaan. Bagi Sarah, tampil sebagai pembicara pada Talk Show Inspirative menjadi kebahagiaan tersendiri buatnya.
"Saya hanya ingin berbagi pengalaman bagaimana saya mengelola bisnis kuliner yang saya tekuni. Dan tentu saja saya juga ingin menumbuhkan semangat kewirausahaan kepada anak-anak muda agar bisa mandiri," katanya.
Sarah juga memiliki prinsip bahwa kaum wanita juga bisa berkarya dalam banyak hal. "Bahkan wanita bisa menjadi inspirasi buat dunia," katanya optimis. (bsk)