|

RS Tak Punya Bank Darah Diibaratkan Rumah Kematian

ilustrasi

INILAHMEDAN - Medan: Sebanyak 53 rumah sakit di Kota Medan tidak memiliki Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Menurut anggota DPRD Sumut Hanafiah Harahap dan Nezar Djoeli, rumah sakit yang tak memiliki bank darah diibaratkan rumah kematian.

"Bank darah itu upaya perwujudan kelangsungan hidup pasien yang membutuhkan darah. Saya menilai rumah sakit tanpa miliki bank darah diibaratkan rumah kematian. Ini sangat tak manusiawi," kata Hanafiah Harahap di Medan, Kamis (25/05/2017).

Hanafiah sepakat dengan Kementerian Kesehatan agar 53 rumah sakit yang tak memiliki bank darah ditegur keras oleh dinas kesehatan daerah. "Bila perlu diberi batas waktu untuk pemenuhan bank darah jika tidak ingin ditindak tegas," katanya.

Hal senada dikatakan Nezar Djoeli. Kata dia, pemerintah provinsi ataupun kabupaten/kota menjalankan instruksi Menteri Kesehatan No 83 Tahun 2014 yang mana bank darah masih menjadi persyaratan terhadap rumah sakit.

"Pemerintah kota melalui dinas kesehatan harus tegas menindak rumah sakit-rumah sakit yang tidak ada bank darahnya sebagaimana instruksi menteri kesehatan tersebut. Rumah sakit jangan hanya bergantung kepada PMI, tetapi bagaimana mereka harus dapat mensinergikan kerja bersama PMI dengan menyiapkan bank darah," katanya.

Seperti diketahui, Kadis Kesehatan Kota Medan Usma Polita Nasution mengatakan baru 18 rumah sakit yang memiliki BDRS dari 71 rumah sakit yang terdata. "Padahal, dengan adanya peralatan yang dimiliki UTD PMI Kota Medan sudah sangat siap menyuplai darah ke BDRS," katanya. (fatimah siregar)
Komentar

Berita Terkini