foto: stopnarkoba.com |
INILAHMEDAN - Medan: Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Utara Edy Ardiansyah mengaku miris melihat banyaknya kasus peredaran narkoba di Provinsi Sumut. Lebih ironisnya lagi, Kota Medan merupakan peringkat pertama kasus pengguna narkoba.
"Ini sangat berbahaya bagi kesehatan generasi muda ke depan jika kondisinya terus seperti ini," kata Edy Ardiansyah kepada wartawan di Medan, kemarin.
Dalam menekan peredaran narkoba yang sudah sangat mengkhawatirkan ini, kata Edy, perlu ada kerjasama terorganisir antara pemerintah pusat dan daerah dalam melakukan empat hal. Yakni promotif, preventif, rehabilitatif, dan kuratif.
"Empat hal ini memang harus dilakukan antara pemerintah pusat dengan daerah dalam menekan peredaran narkoba, " katanya.
Narkoba dampaknya cukup fatal bagi kesehatan manusia. Terlebih-lebih kepada ibu hamil. Narkoba ini akan menyuplai keadaan janin itu lebih rendah dari yang normal sehingga pertumbuhan organ, pertumbuhan jaringan syaraf, berat badan bayi, gangguan pertumbuhan kulit akan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bayi normal.
"Kita tidak bisa langsung mengatakan cacat keseluruhannya, tapi bisa cacat karena kurangnya protein dan lainnya kepada si bayi dalam pertumbuhan jaringannya. Narkoba ini secara tidak langsung menyebabkan jaringan janin bayi itu akan berkurang pertumbuhannya dikarenakan suplainya dari si ibu," jelasnya.
Penyalahgunaan narkoba apapun jenisnya, kata dia, sangat merusak kesehatan. Karena efek narkoba langsung menyentuh sistem syaraf otak si pengguna dan langsung merusak otak dengan tipe kerusakan yang berbeda-beda.
Ekstasi dan sabu-sabu misalnya. Efek buruk narkoba jenis ini akan dapat menurunkan aktifitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai timbulnya daya hayal/halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir dan perubahan alam perasaan serta mengakibatkan denyut nadi si pengguna menjadi kencang dan meningkat, tidak teratur, tekanan darah meningkat, kelainan jantung, kekurangan cairan sampai pingsan, badan panas, dapat timbul kejang, kurang nafsu makan serta perasaan tidak bertenaga/berdaya apabila zat adiktif ini dihentikan. (boreg)