ilustrasi |
INILAHMEDAN - Medan: Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Nanda Ramli mendesak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Medan mengusut izin tenaga kerja pengungsi asing yang diberdayakan sebagai pekerja lepas harian di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan, Jalan Gatot Subroto, Medan.
“Kalau itu pengungsi asing, harusnya jangan diberdayakan sebagai pekerja. Kalau sudah diberdayakan sebagai pekerja, berarti pengungsi asing itu harus ada izinnya. Jadi tidak bisa dipekerjakan begitu saja,” kata Iswanda di ruang kerjanya lantai I gedung DPRD Medan, Senin (20/02/2017).
Iswanda menambahkan Disnaker Medan harus berperan aktif dalam menelusuri masalah ini. Jangan sampai instansi itu tutup mata dan seolah-olah tidak tahu adanya pengungsi asing yang diberdayakan sebagai tenaga kerja tanpa mengantongi izin.
“Kenapa harus pengungsi asing yang diberdayakan sebagai pekerja. Kan masih banyak warga lokal yang bisa diberdayakan. Warga Medan masih banyak yang nganggur kok,” pungkasnya.
Diketahui, Kantor Imigasi Kelas I Khusus Medan sengaja memberdayakan dua pengungsi asing sebagai pekerja di instansi itu Jalan Gatot Subroto Medan.
Pantauan wartawan, tampak dua pengungsi asing berkulit hitam sedang memasang pagar besi di halaman kantor Imigrasi tersebut, Jumat (17/02/2017).
Sayangnya, kedua pengungsi asing itu terlihat tidak profesional memasang pagar besi itu. Terbukti, mereka menggunakan potongan besi pagar untuk memahat tembok dinding kantor Imigrasi tersebut bukan menggunakan pahat.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan Lilik Bambang Lestari membenarkan kedua pengungsi asing itu dipekerjakan di kantor Imigrasi. Lilik Bambang Lestari sengaja memberdayakan pengungsi asing itu untuk membersihkan kantor.
“Ya, itu swadana pak, bukan anggaran dari kantor. Duit pribadi saya untuk buat rapi kantor. Mereka saya tugaskan juga untuk bersih-bersih kantor,” paparnya lewat pesan aplikasi Whats Up.
Lilik Bambang Lestari menambahkan pihaknya tidak memiliki anggaran untuk mempekerjakan pekerja profesional untuk melakukan hal tersebut. “Iya mas.
Saya kalau bayar tukang gak sanggup. Kantor gak ada anggaran. Yah, saya berdayakan tuk kerapian kantor. Gak mungkin saya pekerjakan di luar kantor kan,” pungkasnya. (bsk)