|

Rektor ITM: MEA Untungkan Lulusan Lokal


INILAHMEDAN - Medan: Rektor Institut Teknologi Medan (ITM) Mahrizal Masri, mengatakan, masuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dapat menguntungkan lulusan mau pun tenaga kerja khususnya tamatan perguruan tinggi lokal.

"Tenaga kerja atau lulusan di Indonesia dikategorikan murah, sedangkan yang perlu dipertanyakan apakah tenaga kerja atau lulusan dari luar negeri mau datang bekerja di tanah air," kata Mahrizal Masri menjawab wartawan di kampus Jalan Gedung Arca Medan, Minggu (24/01/2016).

Namun, tambah lulusan S3 UniMAP Malaysia ini, yang menjadi masalah dari lulusan lokal adalah penguasaan bahasa Inggris.

"Kita masih kalah bersaing dengan Malaysia, Singapura, atau Filipina untuk berkomunikasi bahasa Inggris. Tapi dari segi kemampuan bekerja serius tak ada masalah," katanya.

Begitu juga dari segi informasi, juga tersendat dengan adanya kemajuan iptek seperti internet, dan android. Ini memaksa lulusan untuk aktif menggunakan bahasa Inggris. Namun di ITM, ujar Mahrizal, dia merasa optimis bagi lulusannya. Walau pun tenaga kerja dibayar murah, tapi kualitas tetap ada.

Kata Rektor ITM, sekarang ini perguruan tinggi ada memiliki lembaga akreditasi mandiri yang mengarah pada kurikulum profesional yang dikenal dengan istilah Kurikulum Keahlian Nasional Independen (KKNI). KKNI ini senantiasa dievaluasi oleh lembaga independen yang berkualitas, sehingga lulusan atau tenaga kerja perguruan tinggi dibekali akan keahlian dan kemampuan khusus sesuai kebutuhan pasar kerja dan dunia industri.

Untuk kalangan ASEAN tambahnya, negara India dan Indonesia memiliki kesesuaian karena jumlah penduduknya terbesar saat ini. Namun tak mengherankan jika lulusan atau tenaga kerja di tanah air mau dibayar rendah bukan karena tak bermutu, tapi disebabkan faktor kebutuhan untuk mencukupi kehidupan.

"Hanya saja yang patut menjadi pertimbangan di MEA adalah diperlukannya aturan menghindari terjadinya pungutan secara siluman. Sedangkan masalah transportasi juga menjadi penghambat dalam kemajuan MEA," katanya.

Menyingung sektor yang diminati dalam MEA, Mahrizal yakin bahwa sektor industri tetap menjadi pilihan utama dalam pengembangan potensi kemandirian. Untuk itu, peran lulusan dan tenaga kerja dalam industri minyak bumi, elektro, pertanian dan lainnya tetap dilirik perusahaan atau investor asing di Indonesia. bsk

Komentar

Berita Terkini