Bus Diserang, Guru Muslim Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen
INILAHMEDAN - Nairobi: Sebuah kisah heroik datang dari Kenya. Seorang guru muslim rela membiarkan dirinya tertembus peluru militan al Shabaab demi melindungi seorang warga Kristen.
Peristiwa ini berawal ketika bus yang ditumpangi Salah Farah, 40 tahun, diserang milisi al Shabaab yang berafiliasi ke al-Qaeda di wilayah Mandera, timur laut Kenya, pada Desember 2015.
Setelah bus dikuasai, milisi asal Somalia itu diminta memisahkan diri dari penumpang yang beragama Kristen. Namun Salah tidak mau melakukannya. Ia justru melawan dan ingin melindungi penumpang Kristen.
Salah pun menjadi korban dari kekejian teroris asal Somalia tersebut. Ayah dari lima anak tersebut ditembak di lengan dan dibawa ke rumah sakit terdekat di Mandera sebelum diterbangkan ke Nairobi untuk pengobatan khusus bertepatan dengan hari Natal.
Namun setelah mendapatkan perawatan selama hampir lebih dari tiga minggu, Salah akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada Ahad lalu.
"Dia merespons dengan baik terhadap pengobatan, tapi pada Ahad situasi memburuk, dan dia menderita kesakitan yang mendalam," kata saudara Salah, Rashid.
Selain Salah, dua orang lainnya meninggal di tempat kejadian, serta empat lainnya mengalami luka cedera. Beruntung bus tersebut dapat melarikan diri sebelum lebih banyak korban berjatuhan.
Kejadian serupa sering berulang di wilayah perbatasan Somalia dan Kenya. Dalam serangan sebelumnya, al Shabaab sering membunuh muslim dan nonmuslim.
Al Shabaab mengatakan akan terus melanjutkan serangan terhadap Kenya sampai Nairobi menarik tentaranya yang tergabung dalam Uni Afrika yang memerangi militan di Somalia. Selain itu, mereka menuntut agar wilayah timur laut Kenya harus menjadi bagian dari Somalia. tmc