Gaya (Top Metro) - Kondisi memilih antara salah satu karier atau pasangan sangatlah sulit! disatu sisi pekerjaan yang harus dikerjakan untuk mendapatkan input materi yang biasa disebut gaji.
ilustrasi | ©Top Metro |
Namun, apa jadinya kalau Anda merasa harus prioritas kedua setelah pekerjaan oleh pasangan hidup Anda? Jangan takut dan khawatir, simak pemaparan Rene S. Canoneo, seorang Career Coach dan Partner di Amrop Indonesia berikut ini untuk mempermudah Anda mengambil langkah yang tepat.
1. Tak Sama
Karier dan pekerjaan adalah dua hal yang berbeda. Pada hakikatnya karier dan cinta memiliki pencarian yang sama, happiness dan fulfillment. Itu artinya si dia telah mengetahui apa passion serta tujuan hidupnya. Lain halnya dengan pekerjaan, yang dicari adalah pengakuan, harta, serta ketenaran. Kalau sudah begini jangan menyerah, Anda bisa bantu ia mencari apa passion-nya.
2. Tujuan Akhir
Kalau tugas memanggil terkadang memang tak mengenal waktu. Tapi di sisi lain, jangan dilihat dari sekelumit masalah itu saja, tapi gambarannya secara keseluruhan. Karena kalau yang dilihat hanya dari satu mikroskopik kecil saja, yang ada memang hanya kesalahan dan kekecewaan. Tapi kalau diangkat ke gambaran yang lebih besar, Anda akan melihat kalau itu semua ia lakukan, pada akhirnya, untuk Anda.
3. Putuskan, Jalankan!
Tanya pada diri sendiri, apakah Anda mau berada di situasi itu. Kalau sudah memutuskan untuk mendampinginya, berarti Anda harus berkomitmen dan meyakini kalau kesibukannya sekarang adalah untuk sesuatu yang lebih baik nanti.
4. Hubungan Seperti Apa?
Anda harus tahu seperti apakah hubungan yang tengah dijalani sekarang ini. Kalau jelas-jelas sudah bisa melihat si dia lebih mementingkan sesuatu (baca: pekerjaan) ketimbang yang lain (baca: Anda), hanya karena mengejar recognition dari rekan kerja ataupun atasannya, then the answer is there, darling: Anda terlalu berharga buat pria ini.
(tk)